makalah telaah kurikulum
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI,
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN ISI KURIKULUM FISIKA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA (SMP)
I. PENDAHULUAN
Dalam proses pendidikan kurikulum
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai
dan tepat akan sulit mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan.
Sebagai alat yang penting untuk mencapai tujuan, kurikulum hendaknya adaptif
terhadap perubahan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan serta canggihnya
teknologi.
Di samping itu, kurikulum harus bisa
memberikan arahan dan patokan keahlian kepada peserta didik setelah
menyelesaikan suatu program pengajaran pada suatu lembaga. Oleh karena itu
wajar bila kurikulum selalu berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang terjadi.
Kurikulum ditinjau dari asal katanya
berasal dari bahasa Yunani yang mula-mula digunakan dalam bidang olahraga yaitu
currere, yang berarti jarak tempuh lari. Dalam kosakata bahasa arab,
istilah kurikulum dikenal manhaj yang berarti jalan yang terang atau
jalan yang dilalui manusia pada berbagai kehidupannya.
Dalam makalah ini kita akan membahas
mengenai kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP).
II. RUMUSAN
MASALAH
a.
Apa pengertian kurikulum KBK dan KTSP?
b.
Bagaimana latar belakang munculnya kurikulum KBK dan KTSP?
c.
Apa saja karakteristik dan tujuan dari KBK dan KTSP?
d.
Apa perbedaan dan persamaan kurikulum KBK dan KTSP?
e.
Bagaimana isi kurikulum Fisika sekolah menengah dalam kurikulum KBK dan
KTSP?
III.
PEMBAHASAN
a.
Pengertian Kurikulum KBK dan KTSP
1.
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
Dalam
dokumen kurikulum 2004 dirumuskan bahwa kurikulum berbasis kompetensi merupakan
perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus
dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan
sumber daya pendidikan (Depdiknas 2002).
Konsep KBK
bertumpu pada konsep yang dikemukakan Hilda Taba yaitu kurikulum sebagai suatu
rencana. Ini berarti dalam KBK yang lebih ditekankan adalah kompetensi atau
kemampuan apa yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka melakukan
proses pembelajaran tertentu.
Menurut
McAshan, kompetensi adalah suatu pengetahuan keterampilan dan kemampuan atau
kapabilitas yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya
sehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.
Empat
kompetensi dasar yang harus dimiliki sesuai dengan tuntutan KBK:
a.
Kompetensi akademik
b.
Kompetensi okupasional
c.
Kompetensi kultural
d.
Kompetensi temporal
Dari uraian
diatas, disimpulkan bahwa dalam KBK bukan hanya sekadar agar siswa memahami
materi pelajaran untuk mengembangkan kemampuan intelektual saja, akan tetapi
bagaimana pengetahuan yang dipahaminya itu dapat mewarnai perilaku yang
ditampilkan dalam kehidupan nyata.
2.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
Kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan
penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) yaitu kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.
KTSP memberi
keleluasaan penuh setiap sekolah mengembangkan kurikulum dengan tetap
memperhatikan potensi sekolah dan potensi daerah sekitar.
Ketua BSNP
Bambang Suhendro tahun 2006 kurikulum 2006 merupakan hasil kreasi dari
guru-guru di sekolah berdasarkan standar isi dan standar kompetensi, beliau
menjelaskan kurikulum 2006 lebih memberdayakan guru untuk membuat konsep
pembelajaran yang membumi sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah.
E.Baskoro
poedjinoegroho kurikulum 2006 yang diperkenalkan dengan nama KTSP merupakan
hasil penegasan dari atau sejalan dengan kebijakan desentralisasi.
Mendiknas
Bambang Sudibyo menegaskan bahwa tidak ada perubahan drastis dalam kurikulum
baru (KTSP), dalam kurikulum baru ini guru diberi otonomi dalam menjabarkan
kurikulum, dan murid sebagai subjek dalam proses belajar mengajar.
b.
Latar Belakang Munculnya KBK dan KTSP
1. Latar belakang
munculnya KBK
Kemunculan KBK seiring dengan
munculnya semangat reformasi pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan
pemerintah diantaranya lahirnya undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan
daerah, UU No. 25 thn 2000 tentang kewenangan pemerintahan dan provinsi sebagai
daerah otonom, serta lahirnya Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang arah kebijakan
pendidikan di masa depan.
Di samping
itu, rendahnya kualitas pendidikan merupakan faktor pendorong lain perlunya
perubahan kurikulum dalam konteks reformasi pendidikan.
2.
Latar belakang munculnya KTSP
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ini adalah pengembangan dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi, dalam kurikulum ini siswa dituntut aktif untuk membentuk siswa yang
kritis cerdas dan berakhlak mulia. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
merupakan bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam
negeri dan untuk mencapai keunggulan masyarakat, karena dengan pendidikan
masyarakat mampu berkembang sesuai yang digariskan oleh haluan negara.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan sumbangan lebih bagi kompetensi
para siswa, yang didukung dengan SDM yang tinggi dan fasilitas pendidikan yang
memadai.
c.
Karakterisitik dan tujuan kurikulum KBK dan KTSP
1. Karakteristik
dan tujuan kurikulum KBK
a.
Karakteristik KBK
Mulyasa
menegaskan karakteristik kurikulum yang berbasis kompetensi mencakup:
a)
Seleksi kompetensi yang sesuai
b)
Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan kesuksesan pencapaian kompetensi
c)
Pengembangan sistem pembelajaran
d) Dalam
kurikulum ini memiliki sejumlah kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta
didik
e)
Penilaian dilakukan berdasarkan standar khusus sebagai hasil demonstrasi
kompetensi yang ditunjukan oleh peserta didik
f)
Pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan individual personal untuk menguasai
kompetensi yang dipersyaratkan
g)
Peserta didik dapat dinilai kompetensinya kapan saja bila mereka telah siap
h)
Dalam pembelajaran peserta didik dapat maju sesuai dengan kecepatan dan
kemampuan masing-masing
Depdiknas(2001) mengemukakah bahwa kurikulum yang
berbasis kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut:
a)
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal
b)
Berorientasi pada hasil belajar ( learning out cames) dan keberagaman
c)
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi
d) Sumber
belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsur edukatif
e)
Penilaian pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian
sesuatu kompetensi
Dari
berbagai sumber tentang KBK dapat didefinisikan enam karakteristik kurikulum
yang berbasis kompetensi yaitu:
a)
Sistem belajar dengan modul
b)
Mengunakan keseluruhan sumber belajar
c)
Pengalaman lapangan
d) Strategi
individual personal
e)
Kemudahan belajar
b.
Tujuan KBK
Ada tujuan yang jelas dalam pembentukan kurikulum
berbasis kompetensi sehingga terjadi perubahan penggunaan kurikulum 1994.
Kurikulum berbasis kompetensi bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
untuk menjadi anggota masyarakatdunia.
Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut maka pendidikan harus diarahkan agar
setiap lulusan memiliki kompetensi dasar untuk mengembangkan dirinya kearah
tenaga kerja yang profesional, sesuai dengan bidang-bidang lapangan kerja yang
dikehendaki.
Selain itu tujuan kurikulum berbasis kompetensi adalah memandirikan atau
memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan
kepada peserta didik, sesuai dengan kondisi lingkungan.
Selain itu tujuan KBK adalah mengembangkan potensi
peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang dengan mengembangkan
sejumlah kecakapan hidup.
2.
Karakteristik dan tujuan kurikulum KTSP
a.
Karakteristik KTSP
Karakteristik
KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan
dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar,
profosionalsme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian. Berdasarkan uraian
diatas, dapat dikemukakan beberapa karakteritik KTSP sebagai berikut: pemberian
otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarkat dan
orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokaratis dan froposional, serta
team-kerja yang kompak dan transparan. Untuk lebih jelasnya, masing-masing
karakteristik tersebut dideskripsikan sebagaiman mestinya.
Menurut
Sanjaya, KTSP memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Dilihat dari desainnya KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada disiplin
ilmu.
2.
KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu.
3.
KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah yakni berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan.
4.
KTSP merupakan kurikulum teknologis artinya standar kompetensi, kompetensi
dasar yang kemudian dijabarkan pada indikator hasil belajar, yakni sejumlah
perilaku yang terukur sebagai bahan penilaian.
b.
Tujuan KTSP
Mulyasa
menjelaskan secara umum tujuan di terapkannya KTSP adalah untuk memandirikan
dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan ( otonomi )
kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Sedangkan
secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum,
mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2.
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
3.
Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai.
d.
Perbedaan dan persamaan kurikulum KBK dan KTSP
1.
Perbedaan kurikulum KBK dan KTSP
ASPEK
|
KURIKULUM
KBK
|
KURIKULUM
KTSP
|
1.
Landasan hukum
|
Tap
MPR/GBHN Tahun 1999-2004
UU No.
20/1999 – Pemerintah-an Daerah
UU
Sisdiknas No 2/1989 kemudian diganti dengan UU No. 20/2003
PP No. 25 Tahun 2000 tentang
pembagian kewenangan
|
UU No.
20/2003 – Sisdiknas
PP No.
19/2005 – SPN
Permendiknas
No. 22/2006 – Standar Isi
Permendiknas No. 23/2006 – Standar
Kompetensi Lulusan
|
2.Implementasi/Pelaksanaan
Kurikulum
|
Bukan
dengan Keputusan/ Peraturan Mendiknas RI
Keputusan
Dirjen Dikdasmen No.399a/C.C2/Kep/DS/2004 Tahun 2004.
Keputusan Direktur Dikme-num No.
766a/C4/MN/2003 Tahun 2003, dan No. 1247a/ C4/MN/2003 Tahun 2003.
|
Peraturan Mendiknas RI No. 24/2006
tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri No. 22 tentang SI dan No. 23 tentang
SKL
|
3.
Ideologi Pendidik-
an yang Dianut
|
Liberalisme Pendidikan :
terciptanya SDM yang cerdas, kompeten, profesional dan kompetitif
|
Liberalisme Pendidikan :
terciptanya SDM yang cerdas, kompeten, profesional dan kompetitif
|
4. Sifat (1)
|
Cenderung Sentralisme Pendidikan :
Kurikulum disusun oleh Tim Pusat secara rinci; Daerah/Sekolah hanya
melaksanakan
|
Cenderung
Desentralisme Pendidikan : Kerangka Dasar Kurikulum disusun oleh Tim Pusat;
Daerah dan Sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut.
|
5.
Pendekatan
|
Berbasis
Kompetensi
Terdiri atas : SK, KD, MP dan
Indikator Pencapaian
|
Berbasis
Kompetensi
Hanya terdiri atas : SK dan KD. Komponen
lain dikembangkan oleh guru
|
Dari tabel
diatas masih banyak lagi perbedaan antara kurikulum KBK dan KTSP yang tidak
dapat di sajikan semua.
2.
Persamaan kurikulum KBK dan KTSP
Bila kita lihat dari beberapa
aspek yang terdapat dalam KBK maupun KTSP, ada kesamaan antara keduanya.
Kesamaan tersebut diantaranya adalah :
1. Pendekatan pembelajaran berorintasi pada kompetensi
(competence based approach).
2. Berorientasi pada hasil belajar
(learning outcomes) dan keberagaman
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
dan metode yang bervariasi
4. Penilaian memperhatikan pada proses dan hasil belajar
(authentic assessment)
5. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif
e.
Isi kurikulum Fisika sekolah menengah
dalam kurikulum KBK dan KTSP
Dewasa ini
pemikiran tentang isi atau materi kurikulum cenderung lebih menekankan pada
ide-ide dasar dari berbagai disiplin ilmu. Ide-ide dasar itu disebut dengan
“struktur” ilmu pengetahuan, yang keberadaannya merupakan hal-hal yang asasi
dari berbagai mata pelajaran atau bidang studi. Yang termasuk dalam struktur
adalah konsep dasar, dalil, hukum atau teori.
Mengenai isi
atau materi kurikulum dalam pendidikan modern, meliputi tiga jenis materi yaitu
: ilmu pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan nilai-nilai
(afektif).
Berikut ini
adalah isi kurikulum fisika pada sekolah menengah pertama kelas tujuh dalam
kurikulum KBK dan KTSP, dari isinya maka kita dapat membedakan isi kurikulum
fisika dalam KBK dan KTSP sebagai berikut:
1.
Isi kurikulum fisika SMP semester satu dalam kurikulum KBK
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Materi Pokok
|
Melakukan pengukuran terhadap
berbagai besaran secara benar, mendeskripsikan karakteristik zat dan
dasar-dasar mekanika, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
|
Membedakan besaran pokok dengan
besaran turunan serta satuan untuk masing-masing besaran tersebut
|
·
Mengidentifikasi
besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkannya
ke dalam besaran pokok dan turunan.
·
Menggunakan
satuan Internasional dalam pengukuran
·
Mengkonversi
satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana
·
Mengkonversi
berbagai satuan besaran pokok maupun besaran turunan
|
Besaran dan Satuan
|
|
Melakukan pengukuran dasar dengan
menggunakan alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
|
·
Mengukur
dengan satuan baku dan tak baku
·
Menggunakan
alat ukur (mistar, timbangan, termometer, stopwatch) secara baik dan benar.
·
Memperhatikan
dan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium[12][12]
|
pengukuran
|
2.
Isi kurikulum fisika SMP semester satu dalam kurikulum KTSP
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1.
Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan
menggunakan peralatan
|
1.1
mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
1.2
mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya
1.3
melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur
yang sesuai dan sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari
|
2.
memahami wujud zat dan perubahannya
|
2.1
menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
2.2
mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari
2.3
melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari
2.4
mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
|
IV.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas
maka dapat disimpulkan bahwa KTSP itu bukan menggantikan KBK, hanya masalah
segi aspeknya saja yang berbeda. Bicara KBK adalah lebih mengacu pada desain
kurikulum. seperti digambarkan oleh Sowel (2002), desain kurikulum adalah cara
mengorganisasikan materi kurikulum. Sedangkan KTSP lebih mengacu pada tingkatan
(level) pengembangan kurikulum. Dengan kata lain Kurikulum yang dipakai masih
tetap berpola pada KBK, sedangkan segi tingkat pengembangan sampai pada tingkat
satuan pendidikan, harapannya tentu memberikan otonomi seluas-luasnya kepada
guru dan sekolah untuk mengembangan kompetensi based sesuai dengan kondisi yang
ada di masing-masing daerah. Tetapi pada prinsipnya, model KTSP bukanlah
kurikulum baru, hanya modifikasi dari model kurikulum yang sudah ada. “Jadi
bukan berarti kita ganti kurikulum.”
DAFTAR
PUSTAKA
Dr. Wina
Sanjaya, M.Pd, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(Jakarta: Kencana, 2008
Drs. H. Khaeruddin, MA dan Drs. Mahfud Junaedi, Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. (Jogjakarta: Nuansa Aksara,2007)
Eka
purjiyanta, IPA FISIKA SMP KELAS VII, (JAKARTA: Erlangga, 2006)
Marthen
Kanginan, Sains Fisika SMP Kelas VII, (jakarta: Erlangga, 2004).
Masnur Muslich, KTSP Dasar Pengembangan dan
Pemahaman. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
Muhammad
Joko Susilo, KTSP Manajemen pelaksanaan dan kesiapan sekoloh menyongsongnya.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006
http://etd.eprints.ums.ac.id/3224/1/G000040141.pdf
Drs. H. Khaeruddin, MA dan Drs. Mahfud Junaedi, Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. (Jogjakarta: Nuansa Aksara,2007), hlm. 23-24
Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi. (Jakarta: Kencana, 2008), hlm.
Masnur Muslich, KTSP Dasar Pengembangan dan Pemahaman.
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.
Muhammad Joko Susilo, KTSP Manajemen pelaksanaan dan kesiapan
sekoloh menyongsongnya. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 94-95
http://etd.eprints.ums.ac.id/3224/1/G000040141.pdf
Muhammad Joko Susilo, Op.Cit, hlm. 101-102
Wina sanjaya, Op. Cit, hlm. 12
www.scibd.com/doc/61519368/18/karakteristik-KTSP
Marthen Kanginan, Sains Fisika SMP Kelas VII, (jakarta:
Erlangga, 2004).
Eka purjiyanta, IPA FISIKA SMP KELAS VII, (JAKARTA: Erlangga,
2006)